AnalisisUmur Simpan Berdasarkan Metode Q10 Hasil uji TPC pada suhu ± -20°C Paramet 0 Bulan 6 Bulan 12 18 Bulan er Bulan TPC 3.0 x 104 3.8 x 104 3.1 x 104 2.5 x 104 Diasumsikan bahwa produk akan mengalami penurunan mutu pada penyimpanan 18 bulan dan dengan suhu ± -20°C. RUMUS 1 Q^dt/10 = ts (T1) / ts (T2) Shelf Life Limit Estimate Q10 = 2
2 CARA-CARA, PENGAWETAN DENGAN SUHU RENDAH Cara Pengawetan pangan dengan suhu rendah ada 2 macam yaitu pendinginan (cooling) dan pernbekuan (freezing). Pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan yaitu -2 sampai +10 C. Pendinginan yang biasa dilakukan sehari-hari dalam lernari es pada umumnya mencapai suhu 5-80C.
Bahanpangan dapat dikeringkan dengan cara: a. Alami, yaitu menggunakan panas alami dari sinar matahari, caranya dengan dijemur (sun drying) atau diangin-anginkan. b. Buatan (artificial drying), yaitu menggunakan panas selain sinar matahari, dilakukan dalam suatu alat pengering.
Sebagaicontoh, laktosa atau gula alami dalam susu dipecah selama fermentasi menjadi gula yang lebih sederhana yaitu glukosa dan galaktosa. Akibatnya, orang-orang dengan intoleransi laktosa umumnya dapat makan susu fermentasi yang baik seperti kefir dan yogurt. tumbuh pada suhu dingin dengan suhu optimal 10 - 20°C, golongan mesofil
Sebagaicontoh: misalnya jumlah panas yang diterima bahan jika kita memanaskan selama 10 jam di dalam air mendidih (100 C) kira-kira sama dengan memanaskan bahan tersebut selama 20 menit pada suhu 121 C. Berdasarkan penggunaan suhu, waktu dan tujuan pemanasan, proses pemanasan dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu proses pasteurisasi dan
Contohradiasi pengion yang disebut terakhir ini paling banyak digunakan (Sofyan, 1984; Winarno dan gelombang elektromagnetik , Jenis iradiasi pangan yang dapat digunakan untuk pengawetan bahan pangan adalah radiasi elektromagnetik yaitu radiasi yang menghasilkan foton berenergi tinggi sehingga sanggup menyebabkan terjadinya ionisasi dan
Sebagaicontoh Salah satu produk yang melalui proses sterilisasi adalah produk makanan kaleng. Sterilisasi produk pengalengan (canning) perlu diatur sesuai dengan dimensi dan ukuran kaleng. Pada produk kaleng, suhu dan waktu sterilisasi yang dilakukan juga lebih tinggi daripada suhu sterilisasi standar (121oC, 15 menit), karena panas yang
curingdapat diaktifkan dengan suhu rata-rata dibawah suhu ruangan dan kelembaban yang tinggi. Sebagai contoh, ubi jalar dilakukan pada suhu 32,8°C dengan humaditas relatif berkisar 95-97% sedangkan untuk kentang dapat dilakukan dalam 2 tahap yakni pada suhu 18°C selama 2 hari kemudian pada suhu 7-10°C selama 1 minggu dengan RH berkisar 90-95%.gSOl2.